SURABAYA – Tumbuhan meniran atau Phyllanthus urinaria ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah untuk pengobatan ternak sapi dan kambing dari serangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Dony Crishmanto drh MSi dosen D3 Paramedik Veteriner Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga menyebut rebusan daun meniran dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk pengobatan PMK.
Drh Dony menjelaskan bahwa tumbuhan meniran mengandung beragam jenis antioksidan yang bermanfaat untuk stimuno atau meningkatkan imun. Lebih lanjut, ia menuturkan sapi atau hewan ternak lain yang terkena virus selama metabolismenya tinggi pasti bisa bertahan hidup. Untuk meningkatkan metabolisme tersebut dapat memanfaatkan daun meniran.
“Untuk penyembuhan tetap membutuhkan suntikan tetapi untuk meningkatkan metabolisme dapat menggunakan daun meniran, ” jelas drh Dony dalam seminar International Community Engagement (ICE) yang diadakan Hima Paramedik Veteriner, Sabtu (23/7/2022).
Selanjutnya, drh Dony membagikan cara mengolah daun meniran untuk dijadikan alternatif pengobatan PMK. Daun meniran sebanyak 30-60 gram dapat direbus dengan 3 gelas air dengan ditambahkan gula Jawa secukupnya hingga mendidih dan air rebusan tersebut tersisa satu gelas atau setara dengan 250 ml. Air rebusan meniran tersebut, lanjutnya, dapat dikonsumsi dua kali sehari untuk hewan ternak sakit dan sekali sehari untuk hewan ternak sakit.
“Sapi membutuhkan 250 ml air rebusan meniran sedangkan kambing membutuhkan 150 ml air rebusan meniran, ” jelasnya.
Pengobatan Lesi pada Puting
Kemudian, drh Dony juga memberikan penjelasan terkait perawatan dan pengobatan lesi pada puting sapi perah PMK. Ia menyebut lesi adalah infeksi sehingga bisa menggunakan formula iodine. Perawatan lesi pada puting dapat menggunakan larutan celup puting dari formula iodine dan gliserin. Larutan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam gelas celup dan puting dapat dicelup sebelum dan sesudah diperah.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan perawatan luka pada ambing. Drh Dony menganjurkan untuk membersihkan luka ambing jika memungkinkan, kemudian dapat disemprot dengan larutan povidone iodine pada lukanya.
“Biasanya kalau ada infeksi pada sapi atau hewan lain itu panasnya tinggi, suhunya tinggi. Oleh karena itu, Bapak, Ibu, kalau ada mantri atau dokter hewan bisa minta untuk diinjeksi, disuntik sama anti-piretik, anti-radang, anti-biotik biar bakterinya mati dan infeksinya sembuh. Sapi tidak mau makan karena ada panasnya, ada radangnya, ” jelasnya. (*)
Penulis: Wiji Astutik
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Editor: Binti Q. Masruroh